
Sebagian besar warga kami adalah petani salak, dikarenakan jarak Lokasi dari kebun yang jauh ke pasar salak mengakibatkan besarnya biaya ongkos kirim untuk sewa endaraan, Pemerintah desa berinisiatif bekerjasama dengan pengelola Terminal untuk membuka terminal agribisnis, dengan dukungan tempat/lokasi untuk terminal dan sarpras lain.
Pengelola Terminal menyiapkan kendaraan sejumlah 125 unit untuk pengambilan langsung dari rumah para petani dan pengepul kemudian dikirim ke kota tujuan sehingga mengurangi biaya ongkos kirim.
Dengan terminal agribisnis ini menyerap tenaga kerja sebanyak 220 orang lebih dari Desa Madukara, dan bermunculan kios sekitar terminal yang menambah pendapatan masyarakat Desa Madukara.
Sebagian besar pekerja terdaftar Program BPJS ketenagakerjaan.
Dengan berkembangnya terminal Agribisnis sangat berpengaruh munculnya kegiatan perkonomian yang lain seperti pembuatan peti buah dan keranjang buah berbahan baku limbah.
